Hari Anak Nasional Versi Quipperior
Seperti yang kita tahu, tanggal 23 Juli ditetapkan sebagai Hari Anak Nasional di Indonesia. Nah, untuk memperingati hari nasional ini, kami sudah berbincang dengan beberapa Quipperiors mengenai cita-cita dan passion mereka di masa kecil.
Apakah cita-cita mereka berhubungan dengan pekerjaannya yang sekarang, dan bagaimana Quipper mendukung mereka untuk mengembangkan passion dan kariernya? Yuk, simak cerita dari Quipperiors ini!
Nabilla Khansa Naura - HR Officer
Wah… Sejujurnya sih dulu banyak banget! 😂 Pengin jadi pelukis, penari, arsitek, dokter anak, juga guru. Tapi semakin dewasa, aku sadar bahwa aku suka banget sama dunia pendidikan. Aku bercita-cita jadi pendidik dan social researcher. Aku merasa senang ketika belajar bersama dengan teman-teman dan mengamati berbagai permasalahan sosial, terutama soal pendidikan.
Saat ini, pekerjaanku memang bukan sebagai pendidik atau peneliti, tapi aku bersyukur bisa berkarier di industri yang aku suka. Pekerjaanku memberi kesan tersendiri ketika aku dapat menjalin koneksi dengan orang-orang yang berkecimpung di dunia pendidikan atau memiliki ketertarikan besar dengan bidang tersebut. Menurutku, Quipper membantuku untuk semakin mengenali dan menggali passion yang aku punya, yaitu pendidikan. Quipper memberi aku ruang untuk tumbuh sesuai dengan minat dan potensi diri. Meskipun aku sadar bahwa ada banyak hal yang perlu dipelajari, aku senang karena memiliki tim dan leader yang percaya bahwa aku bisa berkembang. Selain itu, aku juga mendapat kesempatan untuk memberikan ide-ide kreatif dan strategis di pekerjaanku guna mewujudkan misi Quipper –membawa pendidikan ke seluruh pelosok negeri.
Tubagus Septian - Academic Associate Manager
Kayaknya aku nggak ingat pingin jadi apa waktu kecil. Tapi, dulu aku punya satu sahabat karib, yaitu cerita. Aku terbiasa berinteraksi dengan gabungan imajinasi dan informasi berkat cerita, dari mulai dongeng, komedi, fiksi, non-fiksi, hingga berita. Cerita membuatku mengasah banyak keterampilan, dimulai dari membaca dan mengolah informasi, bercerita (storytelling), bahkan berpikir kritis dalam melakukan penelitian tesisku, lho. 😂 Aku percaya, manusia adalah organisme pencerita dan kehidupan adalah tumpukan teks yang tersaji dalam cerita. Oleh karena itu, (seingatku semenjak kuliah) aku sempat ingin menjadi seorang penulis atau sutradara, yang sangat erat pekerjaannya dengan bercerita.
Cara pandangku melihat dunia dari kacamata cerita dan penceritaan terbawa juga ke profesiku di bidang pendidikan. Setelah lulus kuliah keguruan, aku mengunjungi kembali cerita hidupku sebagai seorang siswa. Mengapa dulu aku melihat sebuah perbedaan di antara materi pelajaran dan materi lain seperti komik atau dongeng? Seperti ada kesan bahwa yang satu formal dan serius, yang satu lagi… kurang formal dan seru-seruan belaka. Padahal mereka sama-sama cerita. Sama-sama berisikan informasi dan menggugah imajinasi. Sama-sama sarat pembelajaran. Sedih banget, semenjak kecil, banyak anak yang dibentuk menjadi peserta pendidikan yang kaku. Pada buku kehidupan mereka, tidak mungkin ada cerita baru, karena pendidikan memaksa mereka untuk menuliskan pengetahuan yang cenderung sama. Belajar dari cerita hidup tersebut, aku terpanggil untuk menulis dan membuat kepingan pendidikan yang, ketimbang menjelaskan, justru bisa menceritakan dan berceritakan ilmu. Beruntung banget aku bisa bergabung dengan tim Content di Quipper, di mana aku bisa memproduksi materi dan pengalaman belajar yang diceritakan dengan kontekstual untuk seluruh anak-anak di Indonesia. Harapanku, para siswa dapat dibimbing dalam memaknai ilmu, melihat masalah, menemukan solusi, dan membuat perubahan serta perbaikan untuk dirinya, dan dalam cerita hidupnya masing-masing 💙
Surya Dinda Putri - Product Manager
Ibuku adalah seorang pendidik dan darinya aku bermimpi menjadi seorang guru. Waktu kecil, aku sering main sekolah-sekolahan, berakting sebagai guru, dan teman-temanku sebagai murid.
Walau sekarang profesiku bukanlah sebagai guru, aku sangat bersyukur bisa berkontribusi untuk kemajuan pendidikan dan berkolaborasi dengan banyak guru-guru hebat, dan Quipper membuat aku dekat dengan mimpiku dulu. 🥰
Marcellina Yoanita Chrisdiani - Product QA Engineer
Cita-citaku waktu kecil itu adalah dokter. Mungkin karena waktu kecil aku nggak terlalu banyak tahu profesi yang ada dan karena dulu suka cek ke dokter, jadi aku kepikiran pengin bisa bantu banyak orang dengan menjadi dokter.
Walaupun pekerjaanku nggak sesuai dengan cita-citaku, aku sekarang justru menemukan passion sebagai QA Engineer. Quipper memberikan aku kesempatan untuk mendalami bagian automation testing yang dulunya aku hanya paham basic-nya saja. Aku juga merasa kemampuanku dalam automation testing bertambah selama bekerja di Quipper berkat manager dan leader yang dengan baiknya mau sharing pengalaman dan pengetahuan mereka ke aku. Selain itu, berkat TQIF (Thanks Quipper It’s Friday) yaitu no work or meeting day pada hari Jumat oleh team GPD, aku bisa fokus mengembangkan kemampuan diriku baik dalam soft skill maupun hard skill melalui platform online yang sudah diberikan aksesnya oleh Quipper.
Irene Suhendro - Art Director
Sejak masih kecil saya selalu memiliki ketertarikan terhadap visual. Saya hobi memperhatikan majalah anak-anak, membaca buku cerita bergambar, menonton film-film kartun dengan visual yang menarik, dan jadi penasaran bagaimana orang bisa membuat gambar-gambar dan ilustrasi yang menakjubkan bagi saya saat itu. Saya juga suka berimajinasi dan corat-coret hal hal yang terbayang di kepala saya di atas kertas. Sejak itu, saya tahu bahwa saya selalu ingin melakukan sesuatu yang berhubungan dengan art, dan melakukan hal-hal yang bisa mengekspresikan kreativitas karena itu membuat saya bahagia dan bersemangat. Saya bersyukur dan berterima kasih kepada saya versi kecil tersebut karena terus mengikuti mimpi dan passion-nya sehingga membawa saya ke pekerjaan saya sekarang yang saya sukai dan membuat saya bahagia.
Bekerja di Quipper memberikan saya kesempatan yang cukup luas untuk berekspresi dan terus meng-explore. Ketertarikan saya dalam hal-hal kreatif membuat pekerjaan yang saya lakukan sehari-hari terasa menyenangkan. Saya jadi bersemangat untuk berkarya dengan membuat visual-visual menarik di media sosial dan aplikasi Quipper yang dapat membantu dan mendukung siswa-siswa di seluruh indonesia dalam belajar. Hal tersebut menjadi motivasi lebih bagi saya untuk selalu berusaha memberikan karya-karya terbaik yang bisa saya ciptakan, karena mungkin saja dari sekian banyak orang yang melihat karya visual saya di Quipper, ada orang-orang yang seperti saya saat kecil, yang dapat terinspirasi dan termotivasi untuk bermimpi hingga meraih cita-citanya.
Andreas Gilbert Setiawan - School Relations Officer
Cita-cita saya waktu kecil adalah ingin menjadi seorang manager dari perusahaan yang ternama di bidangnya karena melihat sosok orang tua saya yang sangat bijaksana dalam memimpin karyawannya. Di sekolah, saya juga terinspirasi dengan kepala sekolah yang sangat berwibawa dan pandai dalam mengatur segala hal dengan solusi kreatifnya.
Pekerjaan saya saat ini cukup sesuai untuk membantu saya mencapai impian saya. Quipper menjadi wadah bagi saya untuk terus bertumbuh dan berkembang baik dalam soft skill maupun hard skill. Quipper juga memberikan kesempatan dan tidak membatasi karyawannya untuk terus mengembangkan passion-nya, sehingga saya yakin saya bisa meraih cita-cita saya di masa yang akan datang dengan banyak bekal pengetahuan dan pengalaman dari Quipper.
Wah, menarik banget ya cerita-cerita dari para Quipperior ini! Kalau kalian bagaimana? Apakah pekerjaan kalian saat ini sesuai dengan cita-cita kalian saat kecil dulu? Share di kolom komentar, yuk!
Certified Coach/Consultant | Trainer | BNSP Certified HR Manager | Empowering people to revolutionize education #QuipperUntukIndonesia | People Person | Servant Leader | Volunteer Teacher |
2 thnso cute 😍