Andang Subaharianto
Dosen

Antropolog, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Cak Lontong, Dekonstruksi, dan Politik "Riang Gembira"

Kompas.com - 17/09/2024, 08:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

CAK Lontong, komedian yang aslinya bernama Lies Hartono, ditunjuk sebagai Ketua Tim Pemenangan pasangan Pramono Anung-Rano Karno pada Pilkada Jakarta 2024. Siapa tak terperangah?

Aneh bin ajaib. Cak Lontong yang sehari-hari tampil di panggung untuk mengocok perut penonton dan bukan berorasi politik meski komedinya tak jarang pula bermuatan politik, dipercaya memimpin tim pemenangan dalam kontestasi politik tingkat provinsi.

Apalagi Jakarta, daerah yang dianggap episentrum politik di Indonesia.

Apa maksud pasangan Pramono Anung-Rano Karno yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menunjuk Cak Lontong? Apakah pasangan ini tak ingin memenangi Pilkada?

Banyak pertanyaan tersembunyi di balik penunjukkan Cak Lontong. Pramono Anung hanya mengatakan, “Kami ingin menunjukkan bahwa tim ini bisa bergembira tapi tetap serius,” (Kompas.com, 05/09/2024).

Saya mencoba membacanya dalam konteks kebudayaan, memahaminya sebagai teks yang memancarkan makna-makna.

Dekonstruksi

Sejauh ini politik cenderung dimengerti dan dijalani sebagai aktivitas yang serius, berat, penuh sinisme, ketegangan dan permusuhan. Saya membaca, melalui Cak Lontong, secara simbolis paham politik seperti itu hendak didekonstruksi. Ditawarkan politik “riang gembira”.

Politik “serius” cenderung menampilkan sinisme, prasangka buruk, ketegangan dan permusuhan. Sebaliknya, politik “riang gembira” diasumsikan menampilkan optimisme, keselarasan, dan penyatuan. Memukul versus merangkul.

Media Cak Lontong berkomedi adalah kata/bahasa. Cak Lontong menggarap permainan kata/bahasa; membolak-balik, melipat-lipat kata/bahasa.

Saya ambil contoh satu saja yang masih gres. Di acara HUT Kompas TV, 11 September 2024, Cak Lontong memberikan kuis kepada beberapa menteri perempuan. Cak Lontong menyebutnya Kuis Perempuan Kabinet, atau KPK.

Judul kuisnya sudah memain-mainkan kata/bahasa. Kita biasa menerima KPK sebagai lembaga yang mengurusi soal korupsi, tapi Cak Lontong menjauhkan dari pandangan umum. KPK dipakai menyebut kuis yang ditanyakan kepada menteri perempuan.

Pertanyaan kuis, “Menteri Keuangan disingkat jadi?” Cak Lontong memberikan bantuan 6 huruf, dan huruf kedua E.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab “MENKEU”, jawaban yang lazim. Tentu saja kita membenarkan jawaban Sri Mulyani. Begitulah cara berpikir kita sehari-hari.

Menurut Cak Lontong, jawaban itu salah. Lalu, ditawarkan kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Bu Menlu menjawab “PENDEK”. Ternyata, menurut Cak Lontong, jawaban Menlu Retno Marsudi benar. Tertawalah para penonton.

Rupanya Bu Menlu tak mau “dikerjain” seperti Bu Menkeu. Pasti jawaban yang benar menurut Cak Lontong di luar nalar yang sudah biasa. Ketemulah, “PENDEK”, dan dibenarkan oleh Cak Lontong.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Inovasi Mobil Keliling Dukcapil Surakarta Tuai Pujian dari Wamendagri Bima Arya

Inovasi Mobil Keliling Dukcapil Surakarta Tuai Pujian dari Wamendagri Bima Arya

Nasional
Ini Isi Pertemuan Bilateral Prabowo-Xi Jinping yang Digelar Malam Minggu

Ini Isi Pertemuan Bilateral Prabowo-Xi Jinping yang Digelar Malam Minggu

Nasional
KPU Ungkap Jawa Tengah Masuk Daerah Rawan Pilkada 2024, Ini Alasannya

KPU Ungkap Jawa Tengah Masuk Daerah Rawan Pilkada 2024, Ini Alasannya

Nasional
Terbitkan Perpres Nomor 139 Tahun 2024, Prabowo Serius Genjot Ekonomi Biru

Terbitkan Perpres Nomor 139 Tahun 2024, Prabowo Serius Genjot Ekonomi Biru

Nasional
Pertamina dan Kementerian LHK Dukung Program Kali Bersih di Sungai Ciliwung

Pertamina dan Kementerian LHK Dukung Program Kali Bersih di Sungai Ciliwung

Nasional
Penggantian Diksi RUU Perampasan Aset Jadi 'Pemulihan' Bisa Hilangkan Esensi

Penggantian Diksi RUU Perampasan Aset Jadi "Pemulihan" Bisa Hilangkan Esensi

Nasional
Nasdem Apresiasi Prabowo Terbitkan PP Hapus Utang Petani, Nelayan, dan UMKM

Nasdem Apresiasi Prabowo Terbitkan PP Hapus Utang Petani, Nelayan, dan UMKM

Nasional
Wamen LH Punguti Sampah di Bantaran Ciliwung

Wamen LH Punguti Sampah di Bantaran Ciliwung

Nasional
Momen Prabowo Beri Hormat untuk Monumen Pahlawan di Tiananmen Square, China

Momen Prabowo Beri Hormat untuk Monumen Pahlawan di Tiananmen Square, China

Nasional
Berjumpa PM Li Qiang, Prabowo: Tiongkok adalah Teman yang Penting dan Berharga

Berjumpa PM Li Qiang, Prabowo: Tiongkok adalah Teman yang Penting dan Berharga

Nasional
Anggota DPR: Jangan Sampai Program Prioritas Pangan Untungkan Petani-Peternak Asing

Anggota DPR: Jangan Sampai Program Prioritas Pangan Untungkan Petani-Peternak Asing

Nasional
Hadiri P20 di Brasil, Puan Singgung Perlunya Reformasi di Tubuh PBB

Hadiri P20 di Brasil, Puan Singgung Perlunya Reformasi di Tubuh PBB

Nasional
Pimpinan DPR Sarankan Penerima Beasiswa LPDP Pulang ke Indonesia meski Tak Diwajibkan

Pimpinan DPR Sarankan Penerima Beasiswa LPDP Pulang ke Indonesia meski Tak Diwajibkan

Nasional
Bertemu di Brasil, Puan dan Ketua Parlemen Turkiye Bahas Pembentukan Forum bagi Palestina

Bertemu di Brasil, Puan dan Ketua Parlemen Turkiye Bahas Pembentukan Forum bagi Palestina

Nasional
Video Viral Susu Sapi di Pasuruan Dibuang, Wakil Ketua DPR Minta Pemerintah Perhatikan Peternak Lokal

Video Viral Susu Sapi di Pasuruan Dibuang, Wakil Ketua DPR Minta Pemerintah Perhatikan Peternak Lokal

Nasional
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
  翻译: