Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Es Moni yang Tren di Demak, Ternyata dari Arak Tradisional Grobogan

Kompas.com - 19/08/2024, 17:04 WIB
Nur Zaidi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Es moni atau minuman keras (miras) oplosan yang cukup digandrungi pemuda di Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) ternyata dibuat dari bahan arak tradisional.

Arak tradisional tersebut dicampur dengan minuman berenergi sachet pabrikan lantas dikemas menggunakan gelas cup menyerupai es teh jumbo atau minuman kemasan cup lainnya.

Pedagang di Demak menjual miras oplosan tersebut dari Rp 8.000 hingga Rp 10.000 menyesuaikan besar kecilnya kemasan.

Baca juga: Tren Es Moni di Demak, Modus Baru Miras Oplosan Mirip Es Teh Jumbo

Dianggap menyegarkan dan dihargai murah, tak ayal minuman ini cukup primadona di kalangan pemuda dalam beberapa bulan terakhir.

Plt Kepala Satpol PP Demak, Agus Sukiyono mengatakan, saat ini pihaknya telah mengetahui bahan dasar yang digunakan untuk pembuatan es moni.

Menurutnya, miras yang digunakan dalam pembuatan es moni berasal dari arak tradisional daerah Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jateng.

"Dari arak tradisional dan ini yang membuat saya telusuri, Purwodadi, Grobogan," ungkap Agus, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (19/8/2024).

Baca juga: Mabuk Miras Saat Acara Keluarga, Kakak Bacok Adik, 1 Tewas 1 Kritis


Baca juga: Bahaya Kecubung yang Sebabkan Dua Warga Banjarmasin Tewas

Halaman:


Terkini Lainnya

Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Padangsidimpuan, Tak Berpotensi Tsumami

Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Padangsidimpuan, Tak Berpotensi Tsumami

Regional
Gunung Ibu di Halmahera Barat Alami Lima Kali Erupsi Malam Ini

Gunung Ibu di Halmahera Barat Alami Lima Kali Erupsi Malam Ini

Regional
Jalan Tol Solo-Yogyakarta Segmen Kartasura-Klaten Resmi Dibuka, Berapa Tarifnya?

Jalan Tol Solo-Yogyakarta Segmen Kartasura-Klaten Resmi Dibuka, Berapa Tarifnya?

Regional
Gunung Lewotobi Meletus Lagi Malam Ini, Warga Panik Dengar Dentuman

Gunung Lewotobi Meletus Lagi Malam Ini, Warga Panik Dengar Dentuman

Regional
Haji Cucun Apresiasi Langkah Cepat Bupati Bandung Tangani Gempa Kertasari 

Haji Cucun Apresiasi Langkah Cepat Bupati Bandung Tangani Gempa Kertasari 

Regional
Usai Insiden 2 Mobil Terbakar, SPBU di Banyumas Ditutup Sementara

Usai Insiden 2 Mobil Terbakar, SPBU di Banyumas Ditutup Sementara

Regional
Buron 11 Hari, Pembunuh Gadis Penjual Gorengan Ditangkap Saat Sembunyi di Loteng Rumah Kosong

Buron 11 Hari, Pembunuh Gadis Penjual Gorengan Ditangkap Saat Sembunyi di Loteng Rumah Kosong

Regional
Kasus 'Bully' Siswa SMA di Lampung Selatan, 7 Orang Diperiksa

Kasus "Bully" Siswa SMA di Lampung Selatan, 7 Orang Diperiksa

Regional
Data Sementara, 22 Rumah Rusak akibat Gempa M 5,6 Morotai

Data Sementara, 22 Rumah Rusak akibat Gempa M 5,6 Morotai

Regional
Diduga Tak Netral Ikut Deklarasi Paslon, 2 Polisi di Bone Dicopot

Diduga Tak Netral Ikut Deklarasi Paslon, 2 Polisi di Bone Dicopot

Regional
Melihat Kolaborasi Seni dan Limbah lewat Pameran 'Hompimpa Alaium Gambreng'

Melihat Kolaborasi Seni dan Limbah lewat Pameran "Hompimpa Alaium Gambreng"

Regional
Kronologi Pembunuh Gadis Penjual Gorengan Ditangkap Saat Sembunyi di Loteng

Kronologi Pembunuh Gadis Penjual Gorengan Ditangkap Saat Sembunyi di Loteng

Regional
Warga Padati Polres Padang Pariaman, Berteriak Minta Pembunuh Gadis Penjual Gorengan Diperlihatkan

Warga Padati Polres Padang Pariaman, Berteriak Minta Pembunuh Gadis Penjual Gorengan Diperlihatkan

Regional
PON XXI Aceh-Sumut Usai, Pecahkan Banyak Rekor Nasional

PON XXI Aceh-Sumut Usai, Pecahkan Banyak Rekor Nasional

Regional
Pelajar SD di Banda Aceh Tewas Tertimpa Reruntuhan Bangunan akibat Angin Kencang

Pelajar SD di Banda Aceh Tewas Tertimpa Reruntuhan Bangunan akibat Angin Kencang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
  翻译: