BREBES, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Brebes Djoko Gunawan dilantik menjadi Penjabat (Pj) Bupati Brebes menggantikan Iwanuddin Iskandar yang menjabat Pj Bupati Banyumas, Jawa Tengah.
Iwanudin menggantikan Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro.
Djoko dan Iwanuddin dilantik Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sujana di Wisma Perdamaian, Kota Semarang, Kamis (19/9/2024).
Baca juga: DPRD Kota Medan Periode 2024-2029 Dilantik, Bobby Nasution: Semoga Jalankan Tugas dengan Baik
Kepada Kompas.com, Djoko mengaku tugas berat menantinya.
Salah satunya menyukseskan gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak. Baik Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Brebes, maupun Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah.
"Tugas kami adalah ikut memfasilitasi agar pelaksanaan Pilkada berjalan dengan aman dan damai," kata Djoko kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Kamis (19/9/2024).
Untuk menjaga kondusifitas, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) akan bersinergi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda).
"Dalam rangka menjaga Kondusifitas tentunya kita akan bersinergi dengan Forkopimda dan semua stakeholders terkait," kata Djoko.
Di sisi lain, Djoko juga mengajak jajaran birokrasi Pemkab. Brebes untuk tetap menjaga netralitas dalam Pilkada. Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak boleh terlibat politik praktis.
Sementara saat pelantikan, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menyinggung terkait kesiapan pemerintah daerah dalam menghadapi Pilkada 2024, termasuk di Banyumas dan Brebes.
Dua daerah ini hanya diikuti calon tunggal atau melawan kotak kosong. Meskipun calon tunggal, Nana berharap semua masyarakat juga menyatu sehingga tidak terjadi konflik.
"Saya harapkan, Kapolres, Dandim, dan pemerintah daerah tetap dalam kewaspadaan tinggi (menghindari terjadi konflik) meskipun calon tunggal," kata Nana dalam sambutannya.
Nana menuturkan potensi konflik bisa terjadi meskipun Pilkada diikuti calon tunggal. Masyarakat tidak semuanya sepakat adanya calon tunggal atau melawan kotak kosong.
Hal tersebut terbukti pada Pemilihan Wali Kota Makassar pada Pilkada beberapa tahun silam.
"Calon tunggal itu belum tentu menang, contohnya sudah ada di Makassar. Saat itu calonnya kalah," ucap purnawirawan polisi berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen) ini.